- Kuasai profile perusahaan
- Pelajari job desk
- Pelajari skill dan knowledge
- Beri kesan yang baik
- Be yourself
Salah satu sebab mengapa banyak orang gagal menjalani tes wawancara adalah karena beberapa salah paham terkait apa yang benar-benar terjadi pada saat tes. Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Berikut ini tips wawancara kerja :
* Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja
Membaca dan memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membuat Anda lolos wawancara kerja. Kemampuan komunikasi non-verbal memberikan nilai tambah untuk Anda sekaligus membantu untuk memperkirakan apa yang dipikirkan si pewawancara.
1. Jabat Tangan
Jabatan tangan memperlihatkan siapa diri kita. Hati-hati dengan cara Anda berjabat tangan. Kenal istilah dead fish, bone crusher, atau wet fish? Itu adalah istilah-istilah jabat tangan yang tak bagus. Dead fish adalah tipe jabat tangan yang “malas”, yaitu memberikan tangan saja, tanpa digenggam, seperti ikan mati. Sementara bone crusher, biasanya datang dari arah atas, lalu menggenggam sangat kencang seperti mau meremukkan tulang. Meskipun niatnya menunjukkan tipe orang yang tegas, namun jabat tangan ini menyakitkan dan justru menunjukkan tipe agresif. Tipe wet fish menunjukkan tipe orang yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri.
Tiga langkah jabat tangan yang baik:
* Pastikan tangan dalam keadaan bersih, kering, dan tidak sedang memegang benda lain.
* Ketika menggenggam tangan lawan, berikan kehangatan namun pastikan ada ruang udara.
* Jabat tangan dengan profesional, sopan, genggaman kuat, dan senyum hangat.
2. Tatapan
Ketika Anda bertemu dengan si pewawancara, tatap matanya dan berpikirlah, “Wah, senang rasanya bisa bertemu dengan Anda!” Hal ini akan membantu Anda tersenyum dari dalam hati, dan ia akan mendapati sinyal tersebut dengan mood positif. Ketika kita bertemu dengan orang yang kita senangi secara otomatis pupil mata akan membesar, ini merupakan fenomena yang secara insting ditangkap manusia lain.
Selama wawancara kerja, pastikan kontak mata Anda berada dalam seputaran segitiga terbalik wajah si pewawancara. Yakni di antara titik luar alis kiri, ke hidung bagian bawah, dan titik luar alis kanan. Menatap bibir seseorang dianggap pelanggaran seksual, sementara menatap dahi seseorang dianggap merendahkan.
3. Postur Tubuh
Upayakan untuk duduk lurus, agar kepercayaan diri muncul dari sana. Jika Anda merasa rendah diri dan jenuh, coba perhatikan cara Anda duduk dan berdiri. Duduk tidak rapi atau berdiri sambil bersender bisa menekan dada dan mengurangi asupan udara ke paru-paru, yang menyebabkan kegugupan dan ketidaknyamanan.
4. Posisi Kepala
Untuk meningkatkan rasa percaya diri selama wawancara, posisikan kepala Anda tegak secara horizontal dan vertikal. Ini memberikan sinyal bahwa Anda serius dalam menggapai tujuan. Namun ketika dalam percakapan, untuk terlihat lebih bersahabat, miringkan sedikit kepala Anda untuk menunjukkan simpati.
5. Tangan dan Lengan
Tangan dan lengan memberi penilaian akan seberapa “menerimanya” kita. Jadi, upayakan tangan Anda berada di samping tubuh. Ini menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan siap menerima apapun yang datang kepada Anda.
Orang pendiam cenderung melipat dan menjauhkan lengan mereka dari badan, sementara orang yang supel cenderung menggambarkan maksud dengan gerakan tangan sambil berbicara. Upayakan gerakan tangan tak jauh dari badan Anda, supaya tak terlihat berlebihan. Jangan melipat tangan di depan dada selama wawancara, karena Anda akan terlihat defensif.
Dua arti gerakan tangan:
* Telapak tangan menghadap ke luar dan ke atas berarti orangnya terbuka dan bersahabat.
* Telapak tangan menghadap ke bawah berarti tipe orang yang dominan dan kemungkinan agresif.
6. Tanpa disadari, kaki cenderung bergerak di luar batas normal ketika kita gugup, stres, atau sedang kebingungan. Mengatasinya? Upayakan kaki kita setenang mungkin selama wawancara. Jangan biarkan kaki Anda terlipat, karena seakan-akan hal itu menciptakan batasan antara Anda dan si pewawancara.
Sumber : msn-forumkompas.com
* Gaya Dandanan untuk Job Interview
Pendapat pada umumnya, Anda harus berdandan formal, atau memilih business attire, untuk menghadapi undangan wawancara. Namun Anda tak perlu terpaku pada gaya konservatif seperti pencil skirt yang dipadukan dengan buttoned-up suit. Penampilan seperti ini sekarang dianggap sudah membosankan.
Pada dasarnya Anda dapat membedakan gaya dandanan Anda tergantung pada karakter perusahaan yang Anda incar. Jika Anda mengincar posisi di bagian bisnis atau korporasi, Anda memang dituntut untuk tampil lebih konservatif. Sedangkan untuk posisi di bagian kreatif, Anda dapat memilih gaya yang lebih fashionable untuk menunjukkan sisi artistik Anda.
Gaya Konservatif
1. Anda bisa mengenakan silk twill blouse dengan warna selain hitam, putih, atau krem. Misalnya biru atau ungu. Anda boleh memakai atasan lengan pendek dengan model double breast untuk memberi kesan business. Padukan dengan celana panjang hitam klasik, atau blazer putih.
2. Gunakan patent bag warna burgundy yang cukup besar untuk menyimpan berkas lamaran Anda (bila Anda dimintar menyerahkan portfolio, ijazah, atau berkas lain). Jika mungkin, sesuaikan warna tas dengan sepatu.
3. Pakai high heels warna gelap yang nyaman dipakai untuk menambah kepercayaan diri Anda, dengan model tertutup yang menarik. Stoking atau panty-hose juga merupakan keharusan untuk kesan profesional, namun hindari pola yang ramai. Bawa stoking cadangan, kalau-kalau Anda kelewat bersemangat hingga stoking Anda robek.
4. Jika rambut Anda panjang melewati bahu, sebaiknya ikat menjadi ponytail yang rendah di tengkuk. Jangan membiarkan poni Anda yang kepanjangan turun menutupi wajah.
5. Gunakan perhiasan konservatif, seperti emas, perak, atau mutiara. Jangan mengenakan gelang renceng yang berbunyi nyaring begitu Anda menggerakkan tangan.
6. Sapukan riasan yang natural. Memakai nail polish pun tidak dilarang, asal tidak menggunakan warna-warna mencolok.
Gaya Kreatif
1. Anda bisa memakai shirt dress (terusan dengan kerah dan kancing), yang memberi kesan semi formal. Anda juga bisa memakai terusan lengan pendek dengan motif yang sederhana.
2. Anda bisa mengenakan sepatu high heels dengan desain yang lebih modis, dan warna yang lebih berani.
3. Kenakan aksesori yang fashionable, seperti gold bangles atau beaded necklace.
4. Pakai tas dengan ukuran cukup besar, namun dengan desain yang lebih trendi.
5. Aksesori lain yang bisa Anda kenakan adalah scarf bermotif dengan ukuran tak terlalu besar dan tebal.
Sumber: DIN-forumkompas.com
Selamat interview
Tidak ada komentar:
Posting Komentar