Bencana besar di Indonesia rata-rata terjadi pada tanggal 26. Tsunami Aceh 26/11/04. Gempa Yogyakarta 26/05/06. Gempa Tasik 26/06/10. Tsunami Mentawai 26/10/10. Letusan Gunung Merapi 26/10/10.
Hal ini menjadi heboh di berbagai milist dan forum internet debat kusir soal hal tersebut antara percaya "Takhayul" dan tidak.
Namun begitu hal itu setidaknya membuat kita percaya bahwa manusia itu adalah mahluk yang lembah dan setiap detik butuh perlindungan dari sang pencipta.
1. 26 Januari 1531 gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas
2. 26 Januari 1700 gempa di Laut Pasifik, dari Vancouver Island, Southwest Canada off British Columbia hingga Northern California, Pacific Northwest, USA. Dikenal sebagai megathrust earthquake.
26 Desember 2004, Tsunami Dahsyat di Aceh |
- 26 Juli 1805 gempa bumi di Naples, Calabria, Italy, 26.000 orang tewas
- 26 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus, 36.000 orang diperkirakan tewas
- 26 Desember 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
- 26 Maret 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
- 26 Agustus 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
- 26 Nopember 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
- 26 Nopember 1930 gempa bumi di Izu
- 26 September 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
- 26 Desember 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas
- 26 Oktober 1935 gempa bumi di Colombia
- 26 Desember 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas
- 26 November 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
- 26 Desember 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepang
- 26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
- 26 Maret 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
- 26 Juli 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia, 1.000 orang tewas
- 26 Mei 1964 gempa bumi di S. Sandwich Island
- 26 Juli 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
- 26 September 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
- 26 Juli 1971 gempa bumi di Solomon Island
- 26 April 1972 gempa bumi di Ezine, Turki
- 26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
- 26 Maret 1977 gempa bumi di Palu, Turki
- 26 Desember 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
- 26 April 1981 gempa bumi di Westmorland, USA
- 26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
- 26 Januari 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
- 26 Januari 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
- 26 April 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
- 26 Oktober 1997 gempa bumi di Italia
- 26 Januari 2001 gempa bumi di Gujarat, India, 1.000 orang tewas.
- 26 Januari 2001 gempa bumi di Yunani
- 26 Maret 2002 gempa bumi di Mariana Island
- 26 Mei 2002 gempa bumi di New Zealand
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Muir Beach, California, USA dan Seven Trees, California, USA
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Halmahera, Indonesia
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Honshu, Jepang
- 26 Agustus 2003 gempa bumi di Val Verde, California, USA dan New Jersey, USA
- 26 Desember 2003 gempa bumi dahsyat di Bam, Iran, 45.000 orang diperkirakan tewas, 70% kota modern di Bam hancur total.
- 26 Nopember 2004 gempa bumi di Nabire, Papua, Indonesia
- 26 Desember 2004 gempa bumi dan badai Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, diperkirakan lebih dari 150.000 orang tewas, kerugian materiil diperkirakan puluhan triliun rupiah.
- Gempa Jogja26 Mei'06,
- Tasik gempa 26 juni'10,
- Tsunami Mentawai 26 Okt '10,
- Merapi Meletus 26 Okt 2010.
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum yang melakukan dengan terang-terangan berupa riba dan zina, melainkan halal bagi Allah untuk menimpakan azabnya kepada mereka.” (HR. Ahmad)
1. Cobaan dan ujian adalah sarana untuk mengungkap keimanan seseorang; apakah ia benar-benar beriman atau tidak.
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 1-3)
2. Cobaan dan ujian merupakan hakikat dari kehidupan manusia di dunia.
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Mulk: 1-2)
3. Cobaan dan ujian alat introspeksi diri dan pelajaran agar manusia dapat lebih baik dalam beribadah kepada Allah swt.
Maka Kami hukumlah Fir`aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. (Al-Qashas: 40)
4. Cobaan dan ujian sebagai sarana peningkatan ketakwaan seseorang kepada Allah swt.
Dari Sa’d bin Abi Waqash, aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang yang seperti para nabi, kemudian orang-orang yang seperti mereka. Seorang hamba diuji Allah berdasarkan keimanannya. Jika keimanannya kokoh, maka akan semakin berat cobaannya. Namun jika keimanannya lemah, maka ia akan diuji berdasarkan keimanannya tersebut. Dan cobaan tidak akan berpisah dari seorang hamba hingga nanti ia meninggalkannya berjalan di muka bumi seperti ia tidak memiliki satu dosa pun. (HR. Turmudzi).
5. Cobaan dan ujian merupakan salah satu bentuk cinta Allah terhadap hamba-hamba-Nya.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Besarnya suatu pahala adalah tergantung dari besarnya ujian dari Allah. Dan sesungguhnya Allah swt. apabila mencintai suatu kaum, Allah menguji mereka. Jika (dengan ujian tersebut) mereka ridha, maka Allah pun memberikan keridhaan-Nya. Dan siapa yang marah (tidak ridha), maka Allah pun marah terhadapnya.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah)
Bencana Alam: Antara Ujian dan Azab
Ketika bencana datang dan menimbulkan korban dan kerugian yang besar –seperti gempa dan tsunami di Aceh, banjir yang melumpuhkan Jakarta– sering muncul pertanyaan: musibah ini azab atau cobaan dari Allah?
Sesungguhnya kita telah punya jawabannya dari ayat-ayat Alquran. Ketika Allah membinasakan suatu kaum, di satu sisi hal tersebut adalah azab yang Allah timpakan kepada mereka lantaran kekufuran mereka kepada Allah swt. Namun, di sisi lain itu merupakan ujian bagi kaum yang beriman; supaya mereka lebih dapat meningkatkan keimanannya kepada Allah swt.
Contoh, kisah Nabi Nuh a.s. yang dipaparkan Allah dalam surat ayat 25-49. Di sana Allah mengisahkan kaum Nabi Nuh senantiasa ingkar dan tidak mau beriman kepada Allah swt., maka Allah timpakan azab kepada mereka berupa banjir yang sangat besar. Bahkan, Alquran menggambarkan banjir itu datang dengan gelombang seperti gunung. (Hud: 42).
Saat terjadi banjir besar itu, Nabi Nuh melihat anaknya di tempat yang jauh terpencil. Lalu beliau memanggilnya. Namun sang anak tidak mau mengikuti, bahkan berlari ke arah bukit. Kemudian Nabi Nuh berdoa agar Allah menyelamatkan anaknya karena anak itu adalah anggota keluarganya (Nuh : 45). Namun Allah mematahkan logika manusiawi Nabi Nuh. Bagi Allah, anak itu bukan termasuk keluarga Nabi Nuh karena tidak mau beriman kepada Allah swt.
Peristiwa ini jika dilihat dari satu sisi adalah azab yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Nuh karena keingkaran dan kekufuran mereka. Namun di sisi yang lain peristiwa itu adalah ujian dan cobaan sekaligus rahmat bagi orang-orang beriman yang mengikuti Nabi Nuh.
Bagi Nabi Nuh sendiri, kejadian tersebut merupakan ujian berat. Karena dengan mata kepalanya sendiri dari bahtera yang dinaikinya, ia menyaksikan anak kandungnya lenyap ditelan ombak besar (Hud: 43). Orang tua mana yang tega melihat anaknya meregang nyawa ditelan ombak besar, sementara ia aman di atas sebuah bahtera? Jadi, ini adalah cobaan yang begitu berat bagi Nabi Nuh, sekaligus peringatan bagi Nabi Nuh sendiri maupun bagi umatnya.
Sebab-sebab Terjadinya Bencana
Dalam Alquran banyak sekali diceritakan tentang musibah dan bencana yang menimpa orang-orang terdahulu. Dan, semua musibah dan bencana besar yang pernah menimpa manusia –diterangkan oleh Alquran—adalah selalu terkait dengan kekufuran dan keingkaran manusia itu sendiri kepada Allah swt. Silakan simak beberapa data di bawah ini.
Kaum Nabi Nuh, Allah tenggelamkan dengan banjir yang sangat dahsyat, yang tinggi gelombangnya sebesar gunung (Hud: 42). Hingga, tak ada makhluk pun yang tersisa melainkan yang berada di atas kapal bersama Nabi Nuh (Asyu’ara’: 118).
Kaum nabi Syu’aib, Allah hancurkan dengan gempa bumi yang dahsyat. Sampai-sampai Alquran menggambarkan seolah-olah mereka belum pernah mendiami kota tempat yang mereka tinggali. Lantaran begitu hancurnya kota mereka pasca gempa (Al-A’raf: 92).
Kaum Nabi Luth, Allah hancurkan dengan hujan batu. Alquran menggambarkan, bangunan-bangunan tinggi hasil peradaban kaum Nabi Luth menjadi rata dengan tanah (Hud: 82).
Kaum Tsamud (kaumnya Nabi Shaleh), juga Allah hancurkan dengan gempa. Mereka mati bergelimpangan di dalam rumah mereka sendiri (Hud: 67).
Fir’aun dan pengikutnya dihancurkan oleh Allah dengan ditenggelamkan ke dalam lautan hingga tidak satu pun yang tersisa (Al-A’raf: 136).
Karun beserta pengikutnya, Allah benamkan mereka ke dalam bumi sehingga kekayaannya sedikitpun tidak tersisa. Ini lantaran ia sombong kepada Allah swt. (Al-Qashash:81).
Alquran juga mengabarkan bahwa bencana atau musibah yang tidak terkait dengan kaum tertentu, penyebabnya juga sama: karena kemaksiatan, kufur, ingkar, dan mendustakan ayat-ayat Allah. Penyebab yang paling ringan adalah karena perbuatan tangan manusia sendiri yang merusak alamnya (Ar-Rum: 41-42).
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”(Q.S. Ar-Rum: 41)
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.(Q.S. Al-Ankabut: 40)
Berikut adalah di antara ayat-ayat Alquran yang berbicara mengenai bencana atau azab yang menimpa suatu kaum kaum, termasuk diri kita.
Penyebab terjadi azab atau musibah adalah lantaran mendustakan ayat-ayat Allah. Padahal jika kita beriman, Allah akan membukakan pintu-pintu keberkahan baik dari langit maupun dari bumi. (Al-A’raf: 96)
Penyebab terjadinya bencana atau musibah adalah lantaran manusia menyekutukan Allah dengan sesuatu (baca: syirik), seperti mengatakan bahwa Allah memiliki anak.
Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (Maryam: 91)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar