Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya.
Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.
Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu ‘Ain.
Dalil Wajib Mempraktekkan Tajwid Dalam Setiap Pembacaan Al-Qur’an:
- Dalil dari Al-Qur’an.
Firman Allah s.w.t.:
Artinya: Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)
[Q.S. Al-Muzzammil (73): 4].
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah s.w.t. memerintahkan Nabi s.a.w. untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
Firman Allah s.w.t. yang lain:
Artinya: Dan Kami (Allah) telah bacakan (Al-Qur’an itu) kepada (Muhammad s.a.w.) secara tartil (bertajwid) [Q.S. Al-Furqaan (25): 32]. - Dalil dari As-Sunnah.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. (istri Nabi s.a.w.), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat Rasulullah s.a.w., maka beliau menjawab:
Artinya: "Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu." (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi)
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu ‘Amr, Rasulullah s.a.w. bersabda:
Artinya: "Ambillah bacaan Al-Qur’an dari empat orang, yaitu: Abdullah Ibnu Mas’ud, Salim, Mu’az bin Jabal dan Ubai bin Ka’ad." (Hadits ke 4615 dari Sahih Al-Bukhari). - Dalil dari Ijma' Ulama.
Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah s.a.w. sampai dengan sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al-Qur’an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang kitab Nihayah menyatakan: "Sesungguhnya telah ijma’ (sepakat) semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal yang wajib sejak zaman Nabi s.a.w. sampai dengan sekarang dan tiada seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini."
Tingkatan Bacaan
- At-Tahqiq:
Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dan dengung.
Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru belajar membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan betul. - Al-Hadar:
Bacaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid. Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang singkat. - At-Tadwir:
Bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, serta memelihara hukum-hukum tajwid. - At-Tartil
Bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf dari makhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum bacaan tajwid dengan sempurna, merenungkan maknanya, hukum dan pengajaran dari ayat.
Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
Tanda Tanda Baris
- Baris di atas (Fathah)
Memberikan bunyi vokal 'a', contoh: (ba) - Baris di bawah (Kasrah)
Memberikan bunyi vocal 'i', contoh: (bi) - Baris di hadapan (Dhammah)
Memberikan bunyi vokal 'u', contoh: (bu) - Tanda mati (Sukun)
Tanda sukun di atas sebuah huruf berarti huruf itu mati, contoh: (ab) - Baris dua di atas (Fathatain)
Memberikan bunyi 'an', contoh: (ban). - Baris dua di bawah (Kasratain)
Memberikan bunyi 'in', contoh: (bin). - Baris dua di hadapan (Dhammatain)
Memberikan bunyi 'un', contoh: (bun). - Sabdu di atas (Syaddah Fathah)
Contoh: (abba). - Sabdu di bawah (Syaddah Kasrah)
Contoh: (abbi). - Sabdu di hadapan (Syaddah Dhammah)
Contoh: (abbu). - Sabdu dua di atas (Syaddah Fathatain)
Contoh: (abban). - Sabdu dua di bawah (Syaddah Kasratain)
Contoh: (abbin). - Sabdu dua di hadapan (Syaddah Dhammatain)
Contoh: (abbun). - Fathah-alif dibaca panjang 2 harakat (hitungan)
Contoh: (baa). - Kasrah-alif dibaca panjang 2 harakat (hitungan)
Contoh: (bii). - Dhammah terbalik dibaca panjang 2 harakat (hitungan)
Contoh: (buu). - Maddah dibaca panjang antara 3 sampai dengan 4 harakat (hitungan)
Contoh: (baaa) .
Huruf-Huruf Syafawiyah (Bibir)Huruf-hurufnya adalah: ba, wau, mim dan fa . Huruf ba, wau dan mim makhrajnya di antara dua bibir. Huruf fa makhrajnya di bagian dalam bibir bawah serta ujung gigi seri atas. Huruf-Huruf Litsawiyah (Gusi)Huruf-hurufnya adalah: zha, dal dan tsa . Huruf zha, dal dan tsa keluar dengan menempelkan ujung lidah di ujung gigi seri atas. Huruf-Huruf Nith'iyah (Langit-langit Mulut)Huruf-hurufnya adalah: tha, dal dan ta . Huruf tha, dal dan ta makhrajnya di ujung lidah lewat pangkal gigi seri atas. Huruf-Huruf Dzalaqiah (Pinggir Lidah)Huruf-hurufnya adalah: lam, nun dan ra . Huruf lam makhrajnya adalah di ujung lidah sejajar dengan gusi atas. Huruf nun makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj lam. Huruf ra makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj nun. Huruf-Huruf Asaliyah (Ujung Lidah)Huruf-hurufnya adalah: zay, sin dan shad . Huruf zay, sin dan shad makhrajnya di ujung lidah lewat gigi seri atas, yaitu di atas gigi seri bawah dengan sedikit kelonggaran. Huruf-huruf Syajariah (Tengah Lidah)Huruf-hurufnya adalah: jim, syin, ya dan dhad . Huruf jim, syin dan ya makhrajnya di lidah bagian tengah, sejajar dengan langit-langit keras bagian atas. Huruf dhad makhrajnya di sisi lidah, sejajar dengan geraham bagian atas. Huruf-Huruf Lahawiyah (Tekak)Huruf-hurufnya adalah: qaf dan kaf . Huruf qaf makhrajnya di pangkal lidah dekat tenggorokan, sejajar dengan langit-langit lunak. Huruf kaf makhrajnya di pangkal lidah, sejajar dengan langit-langit lunak, sedikit di bawah makhraj qaf. Huruf-huruf KhalQiyah (Tenggorokan)Huruf-hurufnya adalah: hamzah, ha', 'ain, ha, ghain dan kha . Huruf hamzah dan ha’ makhrajnya di tenggorokan bagian dalam. Huruf ‘ain dan ha makhrajnya di tenggorokan bagian tengah. Huruf ghain dan kha makhrajnya di tenggorokan bagian luar. Huruf-huruf KhalQiyah (Tenggorokan)Huruf-hurufnya adalah: hamzah, ha', 'ain, ha, ghain dan kha . Huruf hamzah dan ha’ makhrajnya di tenggorokan bagian dalam. Huruf ‘ain dan ha makhrajnya di tenggorokan bagian tengah. Huruf ghain dan kha makhrajnya di tenggorokan bagian luar. Sumber : http://belajartajwid3p.com/ |
Cara Latihan Ayam Bangkok Untuk Menjadi Ayam Juara
BalasHapusAyam Bangkok Juara